Mau Dibawa Ke Mana Masa Depan Indonesia?

Minggu, 26 Februari 2012
Sempat mengikuti Seminar HALQAH ISLAM & PERADABAN dengan pembicara Ust. Ir. Ismail membuat saya tergerak untuk menuliskan hasil seminar kemarin, Minggu 26 Pebruari 2012 di Gedung KONI Cianjur. Berikut yang saya dapatkan dari hasil seminar kemarin.

Jika diatnyakan 'mau di bawa ke mana masa depan Indonesia?' Tentu ini jawabannya tergantung umat. Karena di angan umatlah masa depan Indnesia digenggam. Indonesia hampir 90% masyarakatnya mayoritas agama islam. Dan uat islam inilah yang akan mengendalikan arah indoensia di masa yang akan datang. Namun tentu jika menyerahkan begitu saja kepada umat adalah hal yang keliru dan tidak dibenarkan di dalam Islam. Oleh karenanya, seorang pemimpinlah yang berkewajiban untuk mengarahkan Indonesia ke arah yang lebih baik yakni para pemerintah Indonesia.

Namun sayang dan ironisnya para pemerintah yang seharusnya menuntun rakyat malah rakyat yang menuntun pemerintah untuk berperilaku adil. Inilah fenomena negeri kita sekarang. Dan para pemerintah inilah yang tidak mau membawa Indonesia kepada masa depan yang lebih baik karena mereka tidak mau mengadakan perubahan untuk rakyat Indonesia dengan menolak merubah sistem yang ada dikarenakan khawatir mereka akan sulit untuk bekerjasama dengan pihak asing yang telah memberi kesempatan untuk mearuk kekayaan.

Oleh karenanya jika masa depan Indonesia ingin lebih baik amak solusinya adalah mengganti sistem demokrasi yaitu kedaulatan di tanagn (wakil) rakyat menjadi sistem khalifah yaitu kedaulatan (hak membuat kebijakan) berdasarkan pedoman hidup umat manusia yakni Al-Qur'an.

Mengapa demokrasi harus diganti?
Demokrasi adalah kedaulatan di tangan (wakil) rakyat sehingga segala kebijakan (hak membuat peraturan) sangat tergantung kepada keputusan para wakil rakyat . Jika para wakil rakyat memiliki pemikiran yang qurani artinya orang-orang yang beriman dan bertaqwa tentu ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun masalahnya kita bisa lihat dari keadaan sekarang, kebijakan para wakil rakyat ini tidak sesuai dengan Al-Qur'an yang harus mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Dan inilah sebab dari sistem demokrasi yang karena kedaulatan di tanagan wakil rakyat sehingga para wakil rakyat yang tidak peduli terhadap rakyat dapat membuat kebijakan yang menguntungkan pihak asing dan merugikan rakyat sehingga rakyat semakin menderita.

Mengapa Harus Khilafah?
Manusia dicipakan oleh Allah Al-Khaliq untuk beribadah (lihat QS. Adz Dzariyat (51): 56). Dalam penghambaanya kepada Tuhannya manusia diberikan pedoman hidup agar meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Pedoman hidup tersebut adaah Al-Qur'an. Jika manusia hidup dengan pedoman yang dibuat oleh pemikiran manusia yang TIDAK bersumber Al-Qur'an tentu manusia itu akan tersesat? kenapa? Karena tidak berpedoman dengan Al-Qur'an. Dan itulah sistem demokrasi yang tidak bersumber kepada pedoman hidup tapi bersumber dari pemikiran para wakil rakyat yang jelas-jelas tidak pro terhadap rakyat. Betul?
Sedangakn sistem khilafah adalah kedaulatan (hak membuat pertauran) bersumber adlam Al-Qur'an sehingga tidak bisa seorang khalifah (pemimpin negara) membuat peraturan yang sesuai dengan keinginan nafsunya atau keinginan para pemilik modal karena peraturannya harus sesuai dengan isi dalam Al-Qur'an.

Apa sumber hukum ISlam?
Yaitu Al-Qur'an, Al-Hadits, ijma para ulama.

Bukanlah khilafah bersumber dari Al-Qur'an sedangkan masyarakat indonesia tidak hanya umat Islam?
Al-Qur'an adalah pedoman untuk kehidupan manusia sehingga pedoman hidup ini bukan hanya untuk umat Islam untuk untuk seluruh umat mansia dan isinya sudah barang tentu sesuai dengan fitrah manusia. Sehingga sistem khilafah dapat diterapkan meskipun bukan terdapat warga non muslim.

Apa khilafah menjamin kebebasan beribadah?
Khilafah disebut sistem islam karena isinya sesuai dengan syariat Islam. Islam sangat menjunjung tinggi toleransi dalam beragama sehingga Islam tidak memaksakan untuk sesuai dengan syariat Islam bagi yang non muslim (lihat QS. Al-Kafirun). Oleh karena itu Islam berdakwah untuk memakai jilbab, mengharamkan babi, mengharamkan miras dsb hanya kepada umat muslim. Dan Islam menghargai peribadatan non muslim sehingga tempat peribadatan mereka tetap terjamin.

Oleh keran itu, kesimpulan dari seminar HIP (HALQAH ISLAM & PERADABAN ) yaitu:
* Penyebab kegagalan di Indoensia adalah karena sistem yang diterapkan telah keliru karena kebijakan pemerintah berada ditanagn kekuasaan para wakil rakyat yang tidak berpihak kepada rakyat.
*Solusi untuk masa depan Indonesia agar lebih baik adalah sistem yang diterpakan harus bersumber kepada pedoman hidup mansuia yaitu Al-Qur'an yang disbeut dengan sisten Khilafah.

Penulis: Saepul Gen's

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dan terimakasih..
Yuk Silaturahmi dengan tukeran link atau follow di Blogger Community
TUNGGU KEDATANGAN KAMI DI BLOG MU
Salam

Saepul Gen's