Kehilangan Sosok Inspiratif

Kamis, 23 Februari 2012
Sosok Teladan
from http://masgardha.files.wordpress.com/
Pernahkah Anda terbayang jika salah satu sosok pigur yang teladan bahkan inspiratif bagi Anda harus pergi dan tak akan pernah kembali? Sedihkah atau marahkah perasaan Anda jika hal itu terjadi pada diri Anda?

Malangnya hal ini terjadi pada diri saya di bulan Pebruari. Ba'da subuh saya mendapat kabar dari suara speaker mesjid. " Innalillahi wainna ilahi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah saudara Tofa tadi subuh. Semoga iman islamnya diterima oleh Alloh SWT. Amin."
Kabar tersebut membuatku yang baru bangun tidur merasa kaget tidak karuan. Betapa tidak? Baru kemarin rasanya saya bercengkrama dan bercanda dengan Kang Tofa ini. Namun hari ini Yang Maha Kuasa telah memanggilnya. Sangat sulit dipercaya. Innalillahi.
Hendak pergi untuk melayad ke rumahnya, banyak orang yang merduyun-duyun menuju ke rumah kang Tofa. Merasa heran karena kematiannya yang tiba-tiba ternyata salah satu warga bercerita bahwa Kang Tofa meningggal karena kecelakaan dengan Bus di Jakarta saat menuju tempat kerja dari tempat kostan sekitar pukul 03.15 WIB. Rasanya tubuh ini lemah tak berdaya saat mendengar kabar kematian Kang Tofa yang mengenaskan. Lama aku dan warga menunggu kedatangan jenazah kang Tofa akhirnya sekitar pukul 13.30 WIB aku mendengar desas-desus bahwa ambulance jenazah telah tiba. Semua masyarakat bersiap-siap menyambut kedatangan jenazah dan semuanya menangis terutama dengan pihak keluarga yang sampai histeris apalagi saat keranda muncul. Sebelum dibawa kemsjid, Sang Ibu, Ma Sumi tidak bisa tenang sebelum bisa melihat wajah anaknya langsung. Akhirnya jenazah pun dibawa ke dalam rumah Bpk. Sule sebagai pihak keluarga. Saat penutup wajahnya dibuka, semua orang di dalam rumah menangis histeris. Betapa tidak sedih saat melihat Ma Sumi menangis tersedu-sedan melihat anaknya terkujur kaku dengan lilitan kain kapan yang sudah menutupi tubuhnya dalam keadaan tak bernyawa . Tak berapa lama jenazah pun dibawa ke Mesjid untuk dishalatkan dan dikuburkan.
Setelah pemakaman selesai aku berpamitan dengan Ma Sumi dan berkata padanya untuk bisa sabar dan ikhlas dengan kepergian kang Tofa. Beliau pun mengangguk dan meminta doa'anya agar bisa sabar dalam menghadapi cobaan ini.
Aku pergi dari pemakaman bersama warga masyarakat yang ikut melayad. Dalam hati aku berbisik, "Ya Allah sekarang aku tidak bisa mengurus acara PHBI Mesjid Jami dengan sosok teladan pemuda mesjid lagi tetapi Engkau Maha Kuasa.  Oleh karena itu pada hari ini saya berjanji untuk menggunakan sisa hidup saya dengan sebaik-baiknya. Pada hari ini saya akan merelakan jiwa raga saya untuk dakwah Islam. Dan tiada hari tanpa ibadah, membaca, dan berkarya. Semoga di akhirat nanti kita bisa berkumpul dengan orang-orang soleh di dalam surga firdaus-Mu Ya alloh. Amin."

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dan terimakasih..
Yuk Silaturahmi dengan tukeran link atau follow di Blogger Community
TUNGGU KEDATANGAN KAMI DI BLOG MU
Salam

Saepul Gen's