Bahagia rasanya jika banyak yang mau berteman dengan kita. Tetapi sayang, tidak semua orang di dunia ini dapat bersikap baik kepada kita, selalu ada saja orang yang 'jutek'. Entah di sekolah, tempat kerja, atau bahkan di tempat tinggal sekali pun. Selalu saja ada yang muahal buangett untuk tersenyum.
Rasaanya tidak sempurna jika dari 1000 teman yang kita punya, ada 1 teman yang jutek. Tapi, barangkali inilah makna hidup. Kita terkadang merasa sedih jika ada 1 teman yang susah senyum alias 'jutek' abiz. Tetapi kalo dipikir-pikir, kita sebenarnya telah lupa karunia Tuhan bahwa dari 1 teman yang jutek tersebut kita masih punya 999 teman yang baik hati.
Mengharapkan semua orang menyayangi kita memang angan-angan yang mustahil. Setiap orang di sekeliling kita sudah memiliki perannya masing-masing pastinya. Peran protagonis (peran tokoh baik) dan antagonis (peran tokoh jahat) tidak hanya ada dalam sinetron saja ternyata, tetapi memang ada dalam dunia nyata. Bahkan dalam dunia nyata juga ada yang namanya peran piguran. Lantas jika begitu, tokoh mana yang mau kita ambil, tokoh protagonis atau antagonis?
Jika memilih tokoh antagonis, maka jangan heran jika banyak di sekeliling Anda yang ingin Anda pergi jauh-jauh atau bahkan ada yang muak melihat wajah Anda :-( .Tetapi sebaliknya, tokoh protagonis akan banyak disayang orang. Sekalipun ada yang membenci tokoh protagonis, dia dipastikan termasuk tokoh antagonis. Namun begitu, tokoh protagonis tidak mempedulikan hal tersebut, hal yang terpenting baginya adalah selama ia selalu berbuat baik kepada semua orang maka tak peduli ada yang membencinya atau tidak.
Oleh karena itu, kita pun tidak perlu risau baik atau buruk sikap orang lain kepada kita, yang terpenting adalah kita senantiasa berusaha untuk istiqomah ramah dan berbuat baik kepada siapapun. Toh sebenarnya mereka-mereka yang berbuat buruk kepada Anda sedang memperlihatkan keburukan mereka sendiri dan menghadapinya dengan sabar dan ikhlas adalah jurus ampuhnya. Percayalah, dengan didasari niat menjalin hubungan baik sesama manusia (hablu minan nas)dengan niat sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, maka segala kesulitan akan terasa ringan untuk dijalani. Insya Allah, Yang Maha Pencipta akan senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya yang bertawakkal kepda-Nya dan Ia hanya memberi ujian sesuai kemampuan kita. Maka tak perlu bersedih. Berserah diri kepada-Nya adalah langkah yang kita lakukan setelah segala cara telah kita usahakan untuk istiqomah dalam kebaikan. Ia lah yang Maha Membolak-Balikan Hati setiap manusia. Mudah bagi Allah untuk membuat seseorang yang asalnya benci menjadi baik dan santun.
Salam
Saepul Gen's
Rasaanya tidak sempurna jika dari 1000 teman yang kita punya, ada 1 teman yang jutek. Tapi, barangkali inilah makna hidup. Kita terkadang merasa sedih jika ada 1 teman yang susah senyum alias 'jutek' abiz. Tetapi kalo dipikir-pikir, kita sebenarnya telah lupa karunia Tuhan bahwa dari 1 teman yang jutek tersebut kita masih punya 999 teman yang baik hati.
Mengharapkan semua orang menyayangi kita memang angan-angan yang mustahil. Setiap orang di sekeliling kita sudah memiliki perannya masing-masing pastinya. Peran protagonis (peran tokoh baik) dan antagonis (peran tokoh jahat) tidak hanya ada dalam sinetron saja ternyata, tetapi memang ada dalam dunia nyata. Bahkan dalam dunia nyata juga ada yang namanya peran piguran. Lantas jika begitu, tokoh mana yang mau kita ambil, tokoh protagonis atau antagonis?
Jika memilih tokoh antagonis, maka jangan heran jika banyak di sekeliling Anda yang ingin Anda pergi jauh-jauh atau bahkan ada yang muak melihat wajah Anda :-( .Tetapi sebaliknya, tokoh protagonis akan banyak disayang orang. Sekalipun ada yang membenci tokoh protagonis, dia dipastikan termasuk tokoh antagonis. Namun begitu, tokoh protagonis tidak mempedulikan hal tersebut, hal yang terpenting baginya adalah selama ia selalu berbuat baik kepada semua orang maka tak peduli ada yang membencinya atau tidak.
Oleh karena itu, kita pun tidak perlu risau baik atau buruk sikap orang lain kepada kita, yang terpenting adalah kita senantiasa berusaha untuk istiqomah ramah dan berbuat baik kepada siapapun. Toh sebenarnya mereka-mereka yang berbuat buruk kepada Anda sedang memperlihatkan keburukan mereka sendiri dan menghadapinya dengan sabar dan ikhlas adalah jurus ampuhnya. Percayalah, dengan didasari niat menjalin hubungan baik sesama manusia (hablu minan nas)dengan niat sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, maka segala kesulitan akan terasa ringan untuk dijalani. Insya Allah, Yang Maha Pencipta akan senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya yang bertawakkal kepda-Nya dan Ia hanya memberi ujian sesuai kemampuan kita. Maka tak perlu bersedih. Berserah diri kepada-Nya adalah langkah yang kita lakukan setelah segala cara telah kita usahakan untuk istiqomah dalam kebaikan. Ia lah yang Maha Membolak-Balikan Hati setiap manusia. Mudah bagi Allah untuk membuat seseorang yang asalnya benci menjadi baik dan santun.
Salam
Saepul Gen's
Alahamdulilah cukup menambah motivasi dn percaya diri,setelah baca artikelnya....sukron dzidan