7 Golongan Manusia Yang Akan Mendapat Naungan Allah SWT di Hari Kiamat

Pada hari kiamat nanti saat tidak ada naungan yang menolong manusia, Alloh akan memberikan naungan-Nya kepada 7 golongan manusia. Siapakah saja mereka? Berikut 7 golongan manusia yang akan mendapat naunagan Allah SWT disaat tidak ada naungan yaitu:

1. Pemimpin yang adil.
Di zaman sekarang ini memang susah mencari pemimpin yang adil layaknya kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, bahkan mungkin hampir tidak ada. Oleh karenanya bagi kita yang hendak menjadi pemimpin harus lebih banyak menuntut ilmu khususnya bagi kaum laki-laki yang nanti akan menjadi kepala rumah tangga. Kepemimpinan yang pertama kali ditanyakan oleh Allah adalah istri dan anaknya. Jika ia mampu adil seperti Rasulullah SAW maka beruntunglah ia.

2. Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah.
Cara beribadah kepada Allah setiap saat bukan berarti diam di masjid setiap waktu dan tidak pernah keluar untuk bekerja dan menuntut ilmu. Tetapi beribadah setiap saat kepada Allah adalah bahwa setiap niat, ucapan, dan langkah kaki dan badannya semuanya melakukan hal-hal yang diridhai oleh Allah SWT seperti shalat fardhu 5 waktu, bekerja di dalam hal yang halal, menjauhi kemaksiatan, berbakti kepada ibu bapak, menyayangi saudara, amar ma'ruf nahi munkar, bahkan makan, minum, dan pergi ke toilet pun diniatkan untuk meraih ridha Allah dengan sesuai apda aturan syariat Islam.
Hati pun dengan selalau ingat Allah akan menjadi nilai ibadah. Mengamalkan sunah-sunah Rosul pun menjadi nilai ibadah. Bahkan menghindari dari perbuatan maksiat seperti zinah mata, tangan bahkan berbohong dan sebagainya adalah menjadi nilai ibadah. Semua aktivitas kita harus sesuai dengan syariat Islam dan diniatkan untuk mengharap ridha Allah SWT. Maka insyaAllah akan menjadi nilai ibadah.

3. Orang yanag selalu ingat mesjid.
Jika kita pergi kemana-mana selalu rindu kepada mesjid sehingga selalu berusaha untuk shalat fardu 5 waktu berjamaah di mesjid dan berusaha menjaga kebrsihan mesjid maka insya Allah akan mendapatkan nauangan Allah di hari kiamat kelak.

4. Dua orang saling mencintai karena Alloh dan berpisah karena Alloh.
Mencintai seseorang niatkanlah karena ingin meraih ridha Allah seperti seorang lelaki yang menikahi seorang wanita sesuai dengan syariat Islam. Jika diniatkan menikahinya karena ingin meraih ridha Allah yakni melaksanakan perintah Allah dan sunah Rasulullah SAW maka insya Allah pernikahannya akan sakinah, mawadah, warohmah yang mana pernikahannya menjadi nilai ibadah pula.

5. Lelaki yang diajak berzinah lalu ia berkata, "Aku takut kepada Allah"
Seorang lelaki yang mampu menolak ajakan maksiat seorang wanita untuk berzinah lalu ia mengatakan sesungguhnya aku takut kepada Allah Al-Khalik Penciptaku, maka itu adalah keimanan yang luar biasa. Sebagimana kisah Nabi Yusuf alaihis salam yang menolak ajakan maksiat Siti Zulaiha yang amat cantik.

6. Orang yang merahasiakan saat bersedekah.
Saat bersedekah hati akan selalu ingin agar orang mengetahui kebaikannya dengan cara sum'ah atau riya. Namun jika ia bersedekah hanya mengaharap ridha Allah dengan sembunyi-sembunyi agar tidak timbul perasaan bangga diri maka itu lebih utama. Namun jika memang diketahui oleh orang lain tetapi kita berusaha untuk tidak bangga diri maka insya Allah sedekah kita diterima. Yang penting ikhlas karena Allah. Insya Allah bernilai ibadah.

7. Orang yang mengingat Allah saat sepi dan menangis karena Allah.
Waktu sepi dan menyendiri yang paling utama untuk memohon ampun kepada Allah adalah saat sepertiga malam ketika qimaul lail (shalat tahajud). Bahkan setetes saja air mata yang jatuh karena taubat kepada Allah maka diharamkan ia masuk ke dalam nearaka.
Subhanalloh.
Semoga dengan uraian di atas kita semakin termotivasi untuk berintropeksi diri, memperbaiki pemahaman kita, menambah keililmuan kita, memperbaiki ahlak kita sehingga bisa masuk ke dalam semua kategori di atas. Amin Ya Allah Ya Robbal Alamin.
Semoga bermanfaat.
Salam

Saepul Gen's