Makna Hidup: Ada Apa di Balik Kegagalan?

Jumat, 13 Mei 2011

Pada saat meraih suatu impian, pernahkah kita berfikir, mengapa dulu Tuhan tidak langsung memberikan kesuksesan kepada kita dan hanya memberikan kegagalan dan kegagalan kepada diri kita sedangkan jika ditelaah usaha serta do'a yang telah dilakukan sudah begitu maksimal? Dan ini pun sempat saya alami saat saya lulus dari sekolah. Setiap remaja SMA yang baru lulus sekolah tentunya ingin merasakan suasana di bangku kuliah sebagai jalan hidup yang dipilih untuk meraih sebuah impian dan cita-cita. Namun sayangnya setelah berbulan-bulan aku mencoba untuk mengikuti tes masuk universitas ternyata tak ada satu pun yang lolos. Aku harus menerima kenyataan bahwa aku tidak sepintar teman-temanku tapi kenapa harus sepahit ini kenyataan yang aku hadapi? Pikirku pun tidak karuan. Betapa tidak hati ini begitu sakit.

Seiring dengan berjalannya waktu dengan kesabaranku yang masih tersisa aku coba untuk tetap tegar dan semangat dalam menjalani hidup. Meskipun banyak kritik pedas yang aku terima dari masyarakat namun itu tidak membuatku menjadi down untuk terus hidup apa adanya. Aku ya aku. Inilah hidupku yang apa adanya. Dan aku yakin kalau ini adalah yang terbaik. Jika aku harus gagal ya kenapa harus dibuat pusing, bukankah Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya? Betul tidak kawan :)

Nah, sekian lama aku mengikuti arus hidupku dengan menjadi seorang Quality Control Inspector Leather di perusahaan ekspor kulit, Wega International LTD. Aku semakin menyadari betapa Allah Ar-Rohman begitu sayang dan sangat menginginkan aku menjadi orang yang bahagia di masa depan. Awal aku bekerja rasanya tidak betah hidup dan bergaul dengan  rekan-rekan kerja yang hampir mayoritas sudah berkeluarga dan usianya jauh diatas aku, tapi lama -kelamaan aku pun merasa enjoy. Jika aku telaah perjalanan hidupku aku hanyalah orang baisa seperti sebagian orang-orang pada umumnya tapi aku tidak menyangka bahwa tanpa aku sadari Allah Ar-Rohman yang selalu memercikan sifat kasih sayang-Nya kepadaku sehingga aku pun bisa menebarkan benih-benih kasih sayang kepada orang lain, kepada ibuku, keluargaku, anak-anakku di kelas, rekan-rekanku di kantor, rekan-rekanku di Majlis Ta'lim dan semua orang yang ada disekitarku. Jika masih ada orang yang beranggapan bahwa Tuhan begitu kejam dengan memberikan kegagalan dan kegagalan maka ssungguhnya itu adalah hal yang salah. Bahkan dia seharusnya tersenyum menerima itu semua karena dengan semakin banyak kegagalan maka itu pertanda bahwa dia semakin dekat dengan kesuksesan yang lebih besar. Dan jangan lupa kuncinya yakni kesabaran dan berbakti kepada ibu dan bapak.

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (QS. Al-Insyirah:1-8)

Semoga bermanfaat :)

2 komentar:

  1. Anonim mengatakan...:

    Kegagalan adalah sebuah proses perjuangan..

    Terima kasih akhi Saepul Gens sudah mengunjungi blog al-faatih beberapa waktu yang lalu.

    silahkan kunjungi lagi http://alfaatih01.wordpress.com.. untuk bersilaturahim kembali..:)

    Barakallah

  1. Para Pencari Ilmu mengatakan...:

    Iya Kang iwan. Ma'asyukron atas undangannya.
    Amiin. Semoga bisa mempererat tali silaturahim. Isnya Alloh.
    Jazakumulloh kang,, :)

Posting Komentar

Silahkan komentar dan terimakasih..
Yuk Silaturahmi dengan tukeran link atau follow di Blogger Community
TUNGGU KEDATANGAN KAMI DI BLOG MU
Salam

Saepul Gen's