Terus Mencari Ilmu Agar Pemikiran Lebih Bijak

Rabu, 21 Maret 2012
Di dalam kehidupan sehari-hari sering kita menghadapi problematika hidup dikarenakan kita jarang mengedepankan akal (pemikiran) sehingga ketika masalah muncul kita kewalahan dalam mengahadapinya. Hemat saya, sebab utama kenapa manusia selalu kebingungan dalam menghadapi persoalan hidupnya karena manusia itu sendiri selalu menanyakan apa yang akan diperbuatnya kepada perasaannya bukan kepada akalnya (pemikirannya), sehingga akal diabaikan dan perasaan yang sangat dekat hawa nafsu menjadi terus diikuti sehingga membuat manusia itu sendiri tidak bijak dalam melakukan suatu tindakan.

Perlu kiranya kita merubah paradigma hidup kita bahwa tidak selamanya perasaan (hati) berkata benar. Terkadang kita merasa mengikuti hati padahal hawa nafsu yang sedang ia ikuti. Solusinya, agar kita tidak menjadi budak nafsu maka kita harus mengedepankan pemikiran (akal) dalam setiap perbuatan.
Misalnya, pukul 2 pagi kita bangun tidur sedangkan waktu subuh pukul 4.30 pagi. Jika kita menanyakan kepada perasaan, ia akan menjawab sebuah jawaban yang menyenangkan hati seperti , "lebih baik tidur lagi karena waktu subuh masih lama, kalaupun mau tahajud nanti aja bangun lagi jam 4 subuh supaya nanti di tempat kerja gak ngantuk". Padahal jika saat tersebut ditanyakan kepada akal, ia akan menjawab, "jangan tidur lagi karena setelah bangun lalu tidur lagi sangat besar kemungkinan kita akan lebih pules sehingga bisa-bisa shalat subuh jadi kesiangan." Begitulah. Akal selalu memberi jawaban yang logis, sedangkan perasaan selalu memberi jawaban yang menyenangkan dan tidak selamanya yang menyenangkan itu akan membawa kebahagiaan bahkan bisa jadi membawa kemudharotan.

Oleh karenanya mulai dari saat ini, marilah kita belajar untuk lebih kritis kepada diri apakah yang sedang atau akan saya lakukan ini baik tau tidak. Tidak peduli menyenangkan atau tidak, yang penting apakah ini membawa kebiakan atau ,alah keburukan. Seperti bangun subuh-subuh memang tidak menyenagkan tetapi ini membawa kebaikan sehingga perlu dilaksanakan.

Kemudian agar akal kita memberi jawaban yang tepat, maka perlu kita isi akal (pemikiran ) kita dengan ilmu yang benar. Jika kita mengedepankan akal tetapi akalnya sendiri ngaco dan tida berilmu, ini malah akan bahaya. Oleh karenanya, teruslah mencari ilmu di manapaun dan kapanpun. Karena dengan ilmu, akal akan tahu mana yang baik dan mana yang buruk sehingga kita pun akan lebih bersyukur kepada Sang Pencipta yang telah memberi akal kepada kita dengan sempurna sehingga akhirnya dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat.
Salam

Saepul Gen's

Cara Membuat Tulisan Efek "Selamat Datang/ Welcome" Berjalan di Blog

Rabu, 14 Maret 2012
Sebagai ucapan "Selamat Datang" kepada pengunjung blog Anda, gadget yang satu ini sangat membantu dan cukup memberi hiasan baru bagi blog Anda. Berikut langkah-langkah untuk memasang gadget Blog Selamat Datang Flash Message Effect.
1. Buka situs http://www.widgeo.net/?ref=geo
2. Klik "Flash Message"
3. Isi data yang disediakan:
  • Your message here: Tuliskan "Selamat Datang" atau kalimat lain yang Anda inginkan
  • Multi color 1: pilih warna teks yang mau digunakan
  • Choose size: pilih big (ukuran panjang) atau small (ukuran pendek)
  • Category: pilih jenis blog yang Anda punya
  • Do you have an adult containt: pilih no jika tidak ada konten dewasa
4. Centang kotak "I accept term and condition"
5. Klik Get Widget
6. Copy kode html yang muncul
7. Kemudian Anda buka http://www.blogger.com/
8. Masukkan alamat email Anda dan kata sandi
9. Klik Dasbor
10.Klik Rancangan
11.Klik Tambah Gadget atau Klik Add Widget
12.Klik tanda plus  "+" pada HTML/JavaScript
13.Paste kode html tadi
14.Klik Save atau Klik Simpan
Semoga bermanfaat.
Salam

Saepul Gen's

Cara Praktis Memasang Gadget Blog "Jumlah Pengunjung (Count Visitor)"

Selasa, 13 Maret 2012

Kali ini saya ingin berbagi info mengenai cara mudah memasang gadget count visitor di blog yang Anda punya. Gadget ini cukup penting bagi Anda yang ingin mengetahui perkembangan jumla pengunjung blog anda serta bisa melihat berapa jumla pengunjung di setiap harinya.
Tanpa banyak basa basi langsung saja saya paparkan, berikut cara memasang gadget Count Visitor di blog kesayang Anda untuk blogger:
1. Buka situs http://www.widgeo.net/?ref=geo
2. Pilih model count visitor yang anda inginkan
3. Isi data yang ada yakni:
  • UTC Timezone: +7
  • Category: pilih apa kategori blog Anda
  • Do you have an adult containt? : pilih no jika memang tidak ada konten dewasa
  • Optional information: biarkan tetap nol
  • Your email: tulis email yang Anda punya
  • Blog/website: tulis alamat blog Anda
  • Title: tulis nama blog Anda
4. Centang atau Klik tanda kotak "I accept Term and Condition"
5. Klik GET WADGET
6. Copy kode html dalam kotak

LALU...

1. Buka  http://www.blogger.com/
2. Masukkan alamat email Anda dan kata sandi
3. Klik Dasbor
4. Klik Rancangan
5. Klik Tambah Gadget atau Klik Add Widget
6. Klik tanda plus  "+" pada HTML/JavaScript
7. Paste kode html tadi
8. Klik Save atau Klik Simpan
Semoga bermanfaat.
Salam

Saepul Gen's

Al-Qur'an Adalah Kalam Allah SWT

Minggu, 11 Maret 2012
Bagi seorang muslim tentu kita tidak boleh ragu sedikit pun tentang asal Al-Qur'an bahwa kitab ini jelas adalah Firman Allah SWT (kalamullah) bukan karangan manusia. Namun tentunya banyak dari non muslim yang tidak percaya bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah, padahal jika kita gunakan akal kita untuk berfikir saja, akal kita pun akan menerima dengan puas bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah atau firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril a.s secara berangsur-angsur sebagai pedoman hidup manusia.

Inilah bukti Al-Qur'an adalah Kalamullah

Dalam menentukan darimana asal Al-Qur'an, dalam kitab Nidzomul Islam ada 3 kemungkinan siapa yang menciptakan Al-Qur'an atau darimana Al-Qur'an berasal yaitu:
Kemungkinan pertama, kitab itu adalah karangan orang Arab.
Kemungkinan kedua, kitab itu karangan Nabi Muhammad SAW.
Ketiga, berasal dari Allah SWT.
Tidak ada lagi kemungkinan dari selain yang tiga di atas. Kenapa? Sebab Al-Qur'an menggunakan bahasa Arab dan berciri khas Arab baik dari segi bahasa maupun gayanya.

Kemungkina pertama Al-Qur'an adalah karangan orang Arab adalah salah dan tidak masuk akal. Sebab, meskipun bahasa Al-Qur'an adalah bahasa Arab tetapi orang Arab sendiri saat ditantang untuk membuat kitab yang serupa dengan Al-Qur'an ternyata tidak ada yang sanggup menandinginya. Bahkan para ahli sastra atau para penyair sekalipun tidak ada yang sanggup membuat kitab yang serupa bahkan satu surat pun tidak ada yang mampu membuatnya serupa dengan Al-Qur'an.
Hal ini terbukti dalam ayat Al-Qur'an QS. Hud ayat 13 yaitu:
"Katakanlah: 'Maka datangkanlah sepuluh surat yang (dapat) menyamainya" (QS. Hud : 13)
Di dalam ayat lain:
"Katakanlah : ('Kalau benar apa yang mereka katakan), maka cobalah datangkan sebuah surat yang menyerupainya" (QS. Yunus: 38)
Begitulah wahai saudaraku, orang arab sendiri yang tidak beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW berusaha untuk membuktikan bahwa Al-Qur'an bukan kalamullah tetapi mereka terbukti tidak sanggup dan tidak berhasil. Sekalipun sudah diberikan tantangan untuk membuat karya yang serupa, orang Arab sendiri bahkan para ahli sastra pun tidak mampu membuat karya yang serupa. Kenapa? Ini jelas karena Al-Qur'an bukan karangan manusia tetapi ini adalah kalamullah yang berisi tentang ajaran-ajaran yang sempurna untuk pedoman hidup manusia yang merupakan Firman Yang Maha Sempurna Yang telah menciptakan alam semesta ini yakni Allah SWT.

Kemudian kemungkinan yang kedua, kitab ini dibuat oleh Nabi Muhammad SAW juga tidak dapat diterima akal. Sebab, Nabi Muhammad SAW sendiri adalah orang Arab, bagaimana mungkin ada seorang dari bangsa Arab bisa membuat karya yang hebat sedangkan seluruh bangsa Arab sendiri bahkan para ahli syair pun tidak sanggup menandinginya. Sedangkan Nabi Muhammad SAW sendiri bukanlah seorang ahli sastra. Maka, jelaslah bahwa ini bukan karangan orang Arab, bukan pula karangan Nabi Muhammad SAW, apalagi bukan pula karangan orang non Arab karena bagaimana mungkin orang yang bukan non Arab bisa membuat kitab dalam bahasa Arab sedangkan orang Arab sendiri tidak mampu membuat karya yang serupa.

Kemudian dilihat dari hadits-hadits yang merupakan ucapan Nabi Muhammad dengan isi Al-Qur'an yang merupakan firman Allah, gaya bahasanya pun berbeda antara hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an. Ini membuktikan bahwa Al-Qur'an bukan perkataan nabi Muhammad, tetapi kalamullah. Juga bagaimana mungkin selama kurang lebih 23 tahun Nabi Muhammad SAW bisa membawakan 2 gaya bahasa yang berbeda dimana hadits dengan gaya bahasa orag arab sehari-hari sedangkan Al-Qur'an dengan gaya bahasa yang agung dan ciri khas yang berbeda. Sedangkan Al-Qur'an gaya bahasanya tetap sama dari wahyu pertama sampai wahyu terakhir dangan isi yang menakjubkan yakni berisi nasihat dan pelajaran dari kaum-kaum nabi sebelumnya seprti kisah nabi Yusuf, Ashabul Kahfi, dan kabar masa depan seperti hari kiamat, siksa kubur, dan alam akhirat juga tentang alam semesta yakni perputaran matahari, penciptaan manusia, dan masih banyak lagi. Subhanalloh, Al-Qur'an begitu sempurna. Maka jelaslah Al-Qur'an yang agung ini bukan karangan manusia melainkan kalamullah.

Lantas pertanyaanya, kenapa manusia masih tidak mau beriman kepada Allah padahal Al-Qur'an adalah bukti yang nyata bahwa Allah adalah Pencipta manusia, kehidupan, dan alam semesta.

Inilah yang harus kita imani dengan betul-betul, Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti, maka kita harus menjalankan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an yang disampaikan melalui Rosul-Nya, Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat, para tabiin, tabiin-tabiin, para alim ulama hingga sampai kepada kita sebagai umatnya.

Oleh karena itu,  mari kita belajar membaca dan memahami isi Al-Qur'an dengan menghadiri pengajian, majelis ta'lim, membaca buku-buku islam, dan bersahabat dengan orang-orang yang soleh. Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT.
Amin Ya Allah Ya Robbal Alamin.
Semoga bermanfaat.
Salam

Saepul Gen's

Dipuji dan Dihina, Bagaimanakah Sikap Kita?

Kamis, 08 Maret 2012
Jika kita mendapat pujian dari sesama manusia, itu adalah teramsuk pujian hadisun li hadisun yakni pujian dari mahluk kepada mahluk. Namun pada hakikatnya pujian kepada mahluk itu adalah pujian milik Allah Al-Khalik karena Allah lah yang telah menciptakan hamba-Nya dengan sempurna dengan segala bentuk fisik dan ahlaknya.

Apabila ada orang yang memuji keteladanan kita atau kesopanan kita, maka janganlah sekali-kali kita sombong dan takabur. Ingatlah, tanpa hidayah dan inayah Allah SWT kita tidak akan menemukan jalan menjadi hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa.

Oleh karena itu, jika kita sebagai mahluk mendapat pujian dari orang lain, maka sepatutnya kita bersyukur kepada Allah dengan mengucapkan hamdallah (Alhamdulillah) yang bermakna segala puji bagi Alloh pengatur segala alam.

Setelah membaca alhamdulillah kita dianjurkan membaca do'a:
Allohummaj 'alnii khoirum mimmaa yadzunnuun
"Ya Allah jadikanlah (perangai) ku sebagaimana prasangkanya"

Bagaimana jika ada yang menghina?
Saudaraku, memang sedih rasanya jika ada yang tidak menghargai kita atau bahkan mempermalukan kita dengan kata-katanya yang tidak nyaman di hati. Tetapi Islam mengajarkan kita untuk berahlak santun keapda siapa pun. Begitu pun tealdan kita, nabi Muhammad SAW telah mencontohkan, saat dahulu ketika ia pergi untuk shalat selalu ada pemuda yang meludahinya. Tetapi rosulullah SAW tidak pernah marah bahkan ia tetap menyikapinya dnegan senyuman. hingga suatu hari saat Rosulullah SAW pergi shalat namun tidak ada lagi yang meludahinya, Rosul malah heran kenapa pemuda itu tidak lagi terlihat. Akhirnya Rosul mendapat kabar bahwa pemuda itu sedang sakit. Pada saat mendengar kabar tersebut, rosulullah SAW bukan malah merasa seang tetapi beliau mlaah cemas dan membawa makanan untuk menjenguk pemuda tersebut. Saat tiba di rumahnya, pemuda tersebut merasa kaget dan ia berfikir Rosul akan membalas dendam. tetapi ia slah sangka, Rosul memasuki kamarnya dneagn santun dan membawa makanan untuknya dan mendo'akan pemuda tersebut agar lekas sembuh. melihat ahlak Rosul yang mulia akhirnya pemuda tersebut luluh hatinya dan ia pun seketika menyatakan syahadat di ahdapan Rosulullah SAW.

Begitulah sahabat, saat kejahatan dilawan dengan kebaikan, maka kebaikanlah yang akan meleburnya.
Jadi, jika ada yang memuji maka bersyukurlah dan jika ada yang menghina maka bersabarlah. Insya Allah, denagn kedau hal tersebut kiat akan senantaisa mendapatkan bimbingan Allah SWT dalam setiap langkah hidup kita. Insya Allah.
Salam

Saepul Gen's

Menghadapi Orang Jutek, Inilah Jurusnya

Bahagia rasanya jika banyak yang mau berteman dengan kita. Tetapi sayang, tidak semua orang di dunia ini dapat bersikap baik kepada kita, selalu ada saja orang yang 'jutek'. Entah di sekolah, tempat kerja, atau bahkan di tempat tinggal sekali pun. Selalu saja ada yang muahal buangett untuk tersenyum.

Rasaanya tidak sempurna jika dari 1000 teman yang kita punya, ada 1 teman yang jutek. Tapi, barangkali inilah makna hidup. Kita terkadang merasa sedih jika ada 1 teman yang susah senyum alias 'jutek' abiz. Tetapi kalo dipikir-pikir, kita sebenarnya telah lupa karunia Tuhan bahwa dari 1 teman yang jutek tersebut kita masih punya 999 teman yang baik hati.

Mengharapkan semua orang menyayangi kita memang angan-angan yang mustahil. Setiap orang di sekeliling kita sudah memiliki perannya masing-masing pastinya. Peran protagonis (peran tokoh baik) dan antagonis  (peran tokoh jahat) tidak hanya ada dalam sinetron saja ternyata, tetapi memang ada dalam dunia nyata. Bahkan dalam dunia nyata juga ada yang namanya peran piguran. Lantas jika begitu, tokoh mana yang mau kita ambil, tokoh protagonis atau antagonis?

Jika memilih tokoh antagonis, maka jangan heran jika banyak di sekeliling Anda yang ingin Anda pergi jauh-jauh atau bahkan ada yang muak melihat wajah Anda :-( .Tetapi sebaliknya, tokoh protagonis akan banyak disayang orang. Sekalipun ada yang membenci tokoh protagonis, dia dipastikan termasuk tokoh antagonis. Namun begitu, tokoh protagonis tidak mempedulikan hal tersebut, hal yang terpenting baginya adalah selama ia selalu berbuat baik kepada semua orang maka tak peduli ada yang membencinya atau tidak.

Oleh karena itu, kita pun tidak perlu risau baik atau buruk sikap orang lain kepada kita, yang terpenting adalah kita senantiasa berusaha untuk istiqomah ramah dan berbuat baik kepada siapapun. Toh sebenarnya mereka-mereka yang berbuat buruk kepada Anda sedang memperlihatkan keburukan mereka sendiri dan menghadapinya dengan sabar dan ikhlas adalah jurus ampuhnya. Percayalah, dengan didasari niat menjalin hubungan baik sesama manusia (hablu minan nas)dengan niat sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, maka segala kesulitan akan terasa ringan untuk dijalani. Insya Allah, Yang Maha Pencipta akan senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya yang bertawakkal kepda-Nya dan Ia hanya memberi ujian sesuai kemampuan kita. Maka tak perlu bersedih. Berserah diri kepada-Nya adalah langkah yang kita lakukan setelah segala cara telah kita usahakan untuk istiqomah dalam kebaikan. Ia lah yang Maha Membolak-Balikan Hati setiap manusia. Mudah bagi Allah untuk membuat seseorang yang asalnya benci menjadi baik dan santun.
Salam

Saepul Gen's

Memetik Hikmah Kisah Abu Nawas

Selasa, 06 Maret 2012
Suatu hari yang panas, Abu Nawas merasa lapar dan haus. Berjalan begitu lamanya mencari makanan tak kunjung ia dapatkan. Hingga di sebuah desa, ia dapati ada sebuah kebun yang luas dengan di tanami sayur-mayur yang segar dan tampak sudah siap panen. Ia takut ketahuan pemiliknya sehingga ia mengendap-ngendap mengambil tangga dan melompati pagar.

Masuklah Abu Nawas ke tengah-tengah kebun tersebut. Tidak banyak fikir, ia pun langsung memanen sayur-mayur tersebut untuk dijual dan dimakan. Tiba-tiba datanglah sang pemilik kebun. "Abu Nawas, sedang apa kau disini?" Tanya bapak pemilik ke kebun. "Emh.. begini pak, tadi saat saya sedang berjalan-jalan ada angin kencang membawa saya ke sini." "Lantas, kenapa kau memegang sayuran-sayuranku?" "Oleh karena itu pak, karena anginnya begitu kencang, saya memegang erat sayur-sayuran ini agar tidak terbawa angin semakin jauh." Lalu, kenapa sayur-sayuran itu kau masukkan ke dalam karung?" "Emh.. justru itu pak, dari tadi saya masih bingung mencari jawabannya?" Loh :-)

Begitulah. Sepenggal cerita Abu Nawas di atas adalah sebuah gambaran bahwa jika ingin jujur maka harus istiqomah dalam berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. Satu kali berbohong maka kebohongan selanjutnya akan terus menerus, semuanya akan berujung jika sang pembohong mau berterus terang dengan kejahatannya. Bahayanya, jika sudah satu kali berbohong jangan harap ada orang yang mau mempercayai kita. Bahkan jika kita sudah 1 kali kebohongan lalu diikuti dengan 1000 kejujuran, mereka yang dibohongi akan menganggap semuanya kebohongan.

Oleh karenanya, mari kita belajar ari kisah Abu Nawas untuk tidak berkata yang tidak benar dan istiqomah dalam 'kejujuran'. Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan no.1 di dunia yang terkenal kejujurannya sehingga pada zamannya beliaua mendapat gelar Al-Amin yang artinya dapat dipercaya.
As proverb says, "honesty is the best policy". How about you?
Salam

Saepul Gen's

Menyelami Makna "Basmallah": Kemanakah Arah Hidup Kita?

Minggu, 04 Maret 2012
Di dalam kitab Safinatun Naja yang sering dipelajari oleh para santri di pondok pesantren, lafad "basmallah" yang berbunyi Bismillahir Rahmanir Rahim tidak hanya bermakna "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang", tetapi ada makna hidup yang terkandung di dalamnya.

Lafadz Bismillah berarti setiap perbuatan baik yang kita lakukan harus selalu di awali dengan Bismillah. Mau makan, Bismillah. Mau pergi kerja, Bismillah. Mau belajar, Bismillah. Mau masuk rumah, Bismillah. Mau tidur, Bismillah. Mau apapun, Bismillah. Hal ini sangat perlu menjadi sebuah kebiasaan karena Rasulullah SAW bersabda, “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya.”. Sedangkan tujuan kita melakuakan perbuatan agar bisa membawa kebaikan kepada diri sendiri maupun orang lain, dan itulah  salah satu akibat dari 'keberkahan'.  Misalnya dalam hal makan. Jika tanpa diawali dengan Bismillah barangkali alih-alih bukan energi yang kita dapat, tetapi malah kekenyangan sehingga lemak dan berbagai penyakit tertimbun di dalam tubuh. Sehingga keberkahan sangatlah penting baik saat makan, belajar, bekerja, maupun tidur. Untuk mendapatkan keberkahan itu maka membaca Bismillah  adalah jalannya.

Lafadz Ar-Rohmani artinya Allah memberikan ni'mat besar kepada hamba-Nya baik di dunia maupun di akhirat. Maksudnya ni'mat besar artinya banyak yang menerimanya yakni seluruh hamba Allah di dunia termasuk hewan, tanaman, alam semesta dan manusia dari jaman dulu sampai akhir zaman.

Lafadz Ar-Rohimi artinya Allah memberikan ni'mat kecil kepada hamba-Nya di akhirat saja. Maksudnya ni'mat kecil adalah bahwa yang sedikit yang menerimanya yakni yang hanya memasuki syurga Allah.

Sebagaimana yang dijalaskan di dalam kitab safinatun naja, Allah SWT memiliki ni'mat 100. Ni'mat 1 diturunkan ke alam dunia dan ni'mat  99 di syurga, sehingga manusia dan seluruh ciptaan Allah Al-Khalik seperti binatang, tanaman, dan alam semesta ini sedang merasakan ni'mat yang 1 sedangkan untuk ni'mat yang 99 akan diberikan kepada hamba Allah SWT yang mendapatkan rahmat-Nya memasuki surga-Nya.

Kita sadari betul, ni'mat 1 di dunia ini ternyata meskipun digunakan bersama-sama oleh seluruh mahluk Allah tetapi banyak pula yang terlena dengan ni'mat yang 1 ini. Sehingga banyak manusia yang hanya mengejar ni'mat yang 1 di dunia ini harus banting tulang sehari semalam tanpa sempat beribadah, banyak yang korupsi untuk menumpuk kekayaan, banyak yang berbuat zinah untuk mengejar nafsu, dan banyak yang bermaksiat hanya ingin mendapatkan keduniawian. Padahal, yang sedang mereka kejar adalah ni'mat 1 sedangkan jika manusia mau bersabar dan beribadah dengan sebenar-benarnya maka mereka akan mendapatkan syurga Allah yang di dalamnya terdapat ni'mat 99.  Sungguh merugi jika di dunia yang sebentar ini (rata-rata 60 tahunan) dan hanya mengejar ni'mat 1 sedangkan di akhirat kekal abadi (lebih dari ribuan tahun) dengan ni'mat 99 dan sudah barang tentu yang menikmatinya hanya sedikit yakni hanya golongan hamba-hamba Allah ahli syurga.

Lantas ni'mat manakah yang sedang kita kejar? Jika memang menginginkan ni'mat 99 maka seharusnya dunia bukan lagi harus menjadi tujuan hidup tetapi dunia sebagi jalan untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Dengan bagaimana? Yakni dengan meninggalkan nafsu duniawi dan meluruskan niat untuk menghambakan diri kepada Al-Khalik. Jika dulu niat makan agar kenyang, maka sekarang dengan diawali Bismillah kita niatkan untuk beirbadah. Jika dulu belajar diniatkan agar menjadi juara kelas, sekarang dengan diawali Bismillah kita niatkan untuk beribadah kepada Allah. Jika dulu shalat 5 waktu agar menajalankan rutinitas semata, maka sekarang diniatkan untuk menghambakan diri kepada Ilahi Robbi dengan shalat yang sebaik-baiknya. Sungguh indah jika segala aktivitas kita dan setiap detik kita diniatkan dengan ibadah, maka insya Allah aktivitas kita senantiasa berada dalam 'keberkahan'. Semoga kita senantiasa mendapat hidayah dan taufik Alllah SWT agar arah hidup kita senantiasa menuju rahmat dan ridha-Nya. Amin.
Salam

Saepul Gen's

Yang Kotor Bukan Politik, Tetapi "Politikus"nya

Sudahsekian lama umat muslim ngidam kehadiran partai politik Islam dengan harapan para wakil rakyat yang terpilih nanti dapat diamanati aspirasi masyarakat Indonesia . Namun ironisnya, partai politik yang 'katanya' adalah berbasis Islam nyatanya tidak jauh beda dengan partai politik yang lainnya. Muncullah sebuah pertanyaan publik? Apa yang salah, politik atau politikus?

Menanggapi pertanyaan seperti ini tentu saya yakin semua orang sepakat bahwa politik itu tidaklah kotor, yang kotor orang-orang yang berpolitiknya. Sekalipun partai politik yang digagas oleh sejumlah politikus dari partai politik islam tetapi jika para politikus sendiri pemikiran dan pemahaman tentang islam saja masih salah kaprah, beginilah hasilnya. Banyak para politikus yang bukan menyejahterakan rakyat tetapi menyengsarakan rakyat. Politik menjadi alat untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan hingga akhirnya uang yang mereka kumpulkan digunakan untuk mendapat suara terbanayak di pemilihan selanjutnya.

Sistem demokrasi yang ditanamkan oleh Indonesia ini membuahkan berbagai kontroversial. Sekalipun sistem ini adopsi dari negara Barat tetapi negara Barat sendiri yang malah merauk kekayaan Indonesia dan para wakil rakyat (pejabat) yang mendapatkan kepingan-kepingan recehan koin dari lembaran rupiah yang mereka (pihak asing) kantongi setiap detiknya sedangkan rakyat hanya gigit jari.

Perlu Pembinaan Ahlak
Jika kita mengambil pelajaran di masa lampau, kita seharusnya meneladani sistem pemerintahan yang telah sukses yakni yang telah dicontohkan oleh seorang pemimpin paling berpengaruh di dunia, Nabi Muhammad SAW (sumber: Book "The 100" oleh Michael H. Hart dan http://www.invir.com/seratusmanusia.html). Nabi Muahmamad SAW membawa masyarakat Madinah menajdi masyarakat yang madani hanya 23 tahun namun setelah kepergian-Nya masyarakat muslim semakin tersebar luas, bukti kejayaan umat Islam pada zaman itu. Sedangkan Indonesia sudah 65 tahun merdeka, namun kondisinya masih jauh dari kemerdekaan yang hakiki.

Di dalam kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara di Madinah, metode yang digunakan dalam penyejahteraan rakyatnya adalah dengan pembinaan ahlak bukan pembinaan awak. Nabi Muhammad SAW membina rohani bukan jasmani. Nabi Muhammad SAW membina jiwa bukan membina raga. Sebaliknya, para pejabat kita malah membina awak, membina jasmani dan membina raga. Bukan ahlak, bukan rohani, bukan jiwa. Faktanya, yang dibangun adalah jalan atau pasar tetapi orang yang mengerjakannya tidak dibina hatinya. Akhirnya, banyak korupsi disana sini, suap menyuap merajalela.

Menajdi seorang pemimpin atau menteri tidak cukup dengan kecerdasan intelektual, tetapi membutuhkan kecerdasan emosional dan spiritual. Jika para pejabat sekarang mampu membuat anggaran pembangunan yang spektakuler dengan kecerdasan intelektualnya, maka mereka perlu kecerdasan emosional dan spiritual untuk pelekasanaan di lapangan sehingga tidak ada yang namanya korupsi, suap menyuap, dan sebagainya.

Oleh karenanya, jika politik ingin bersih maka sucikanlah dengan ahlak para politikusnya. Ahlak yang paling mulia adalah uswatun hasanah Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah teladannya. Jika tidak meneladani sosok nomor satu di dunia sepanjang sejarah, lantas para pejabat kita akan mencontoh siapa?
Salam

Saepul gen's

Menginjak Kotoran Anjing, Bagaimanakah Cara Menyucikannya?

Jumat, 02 Maret 2012
Tidak bisa kita pungkiri bahwa di sekitar kita banyak yang masih memelihara binatang yang mengandung najis mugoladoh yakni anjing. Dalam pandangan Islam ada 2 binatang yang termasuk kategori najis mugoladoh yaitu anjing dan babi. Kedua binatang ini sangat dijauhi oleh umat muslim karena najisnya yang amat berat dan dagingnya pun diharamkan untuk dimakan.

Apakah Najis Mugoladoh Itu?
Najis mugoladoh adalah najis anjing dan babi serta sebagiannya anak anjing dan babi. Disebut najis mugoladoh karena najis ini najis yang amat berat, berbeda dengan najis lainnya ada najis mukhofafah (najis yang ringan) yaitu kotoran anak laki-laki yang baru berumur 2 tahun yang belum makan apa-apa kecuali ASI. Kemudain ada najis mutawasitoh (najis pertengahan) yaitu najis dari kotoran manusia dan hewan selain anjing dan babi.

Bagaiamanakah cara menyucikan najis mugoladoh?
Pertama, bersihkan dulu bagian tubuh atau benda yang terkena anjing atau babi sampai bersih dan tidak tercium baunya.
Kedua, basuh bagian yang terkena anjing dengan air yang telah dicampuri dengan tanah sebanyak 1 kali. Cara lain bisa memasukkan bagain yang terkena anjing ke dalam tanah sawah sampai bagian yang terkena anjing tertutupi dengan tanah.
Ketiga, basuhlah bagian yang terkena anjing tersebut dengan air yang bersih sebanyak 6 kali. Cara lain bisa dengan memasukkan bagian yang terkena anjing ke dalam air yang mengalir dan hitung sebanyak 6 kali.

Catatan: Jika pada saat anjing/babi (khusus kulitnya) mengenai kita dalam keadaan kering dan kita dalam kedaan kering pula maka menurut kitab sapinatun naja itu tidak harus disucikan.
Semoga bermanfaat.
Salam.

Saepul Gen's

Jika Rakit Seharga Avanza, Adakah yang Mau Membeli?

Jika ada seorang pedagang rakit datang ke kota besar kemudian ia menawarkan kepada setiap orang dengan harga yang sangat mahal, tentu setiap warga yang ditawari tidak ada yang mau membeli. Jangankan membeli, menawar harganya pun tidak ada yang mau. Lah, mahal sekali harganya. Tidak kira-kira, pedagang tersebut menjual rakitnya seharga dengan mobil Toyota Avanza yakni sekitar Rp. 150.100.000.

Sudah berkeliling tidak ada yang mau membeli, akhirnya dia pun memberi potongan Rp.100.000 kepada yang mau membeli rakitnya sebelum matahari terbenam menjadi Rp. 150.000.000 saja.  Namun, sampai matahari terebenam pun tetap tidak ada yang mau membeli. Padahal memang tidak ada yang istimewa dari rakitnya. Bukan terbuat dari emas atau pun perak. Hanya terbuat dari kayu biasa dengan bentuk yang sangat sederhana. kemudian untuk menarik hati warga,  ia pun menurunkan harganya menjadi Rp. 100.000.000 saja. Sampai malam tidak ada yang mau membelinya juga, ia pun dengan berani menurunkan harganya menjadi Rp.1.000.000 tok. Namun sayang, tetap tidak ada yang mau membeli. Di sela-sela keputusasaannya yang terkahir, ia pun dengan berat hati menjual rakitnya dengan harga Rp. 10.000 saja. Tetapi malangnya tetap tidak ada yang mau membeli. Bahkan seorang perempuan yang tua renta datang kepadanya memberi uang Rp.10.000 bukan untuk membeli rakitnya tetapi kasihan melihatnya seharian penuh menjual rakit tetapi tidak laku-laku.

Tidak ada satu pun para pengusaha di sana yang membutuhkan rakit tersebut karena mereka pergi ke kantor tidak memerlukan rakit. Namun berbeda jadinya jika pada suatu hari ketika bencana alam datang dimana seluruh gedung-gedung hancur dan semuanya tenggelam oleh banjir yang amat dahsyat, tiba-tiba seorang pedagang rakit datang untuk mencoba menawarkan rakitnya. Semua orang disana tentunya akan berebut ingin membeli rakitnya meskipun harganya seharga mobil toyota avanza sekalipun atau jika dinaikkan harganya seharga Kapal Pesiar Titanic pun mereka sanggup untuk membeli karena bagi mereka pada saat itu bukan lagi harta tetapi yang penting bisa selamat dari banjir.

Inilah analogi dakwah kita di dunia. Meskipun ada banyak ulama yang menyeru untuk beribadah tetapi masih banyak umat muslim yang tidak menghiraukannya bahkan banyak yang tidak mempedulikan seruan para alim ulama tersebut. Mereka menganggap itu tidak penting dan tak perlu dihiraukan. yang penting bagi mereka adalah menumpuk kekayaan bukan menumpuk amal. Tetapi nanti di akhirat saat manusia akan dihitung amal perbuatannya, barulah mereka menyadari betapa berharganya dulu saat di dunia jika diisi dengan ibadah meskipun hanya membaca Al-Qur'an satu ayat. Kelak setiap orang akan mencari-cari apa saja amal kebaikan yang telah dilakukan di dunia ibarat mencari uang koin Rp. 100 perak saat ingin membeli minuman untuk menghilangkan haus yang teramat sangat. Begitulah di akhirat, untuk masuk syurga amalan baik seseorang harus lebih banyak daripada amal buruknya sehingga ia akan mencari-cari amal kebajikan untuk menebus amal jeleknya meskipun kecil sebesar zarah.

Di dunia, beramal soleh seakan tidak ada gunanya. Berbuat baik seakan percuma. Tidak seperti berbisnis yang bisa menghasilkan keuntungan harta yang melimpah. Tetapi di akhirat nanti uang milyaran yang kita kumpulkan jika tida disodakohkan, zakat tidak ditunaikan, orang fakir miskin dibiarkan kelaparan,  dan tidak dimanfaatkan waktunya untuk beribadah, maka sia-sialah semua waktu yang ia habiskan di dunia.

Oleh karena itu, pada hari ini, sepatutnya kita bertekad untuk mengerjakan semua kegiatan yang baik dan menjauhi semua perbuatan buruk. Menjaga niat untuk berbuat baik karena niat beribadah kepada Tuhan, Allah SWT Yang Maha Pencipta dan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang berahlak mulia. Menanam pohon kebaikan dan mencabut akar kejahatan. Menyayangi diri dengan menyayangi saudara. Masa lalu telah berlalu, dan masa depan akan datang. Ia hanya belum berbentuk, maka kitalah yang harus membentuknya menjadi masa yang indah untuk di kenang dan manis untuk dipetik di akhirat kelak. Menghadapi masa depan dengan penuh semangat untuk meraih kehidupan yang lebih baik dengan menjadi manusia yang sangat bermanfaat bagi umat.

"Menjadi orang sukses adalah menjadi seseorang yang bukan hanya banyak ilmu dan hartanya tetapi banyak beramal dengan keduanya".

Salam

Saepul gen's

Indonesia, Negara Miskin Tapi Paling Bahagia Sedunia

Kamis, 01 Maret 2012
Berdasarkan informasi di kompasiana.com dan metrotvnews.com bahwa hutang Indonesia di tahun 2011 naik Rp. 17,13triliun yaitu menjadi Rp. 1.695.000.000.000.000 atau Seribu Enam Ratus Sembilan Puluh Lima Triliun Rupiah. Jika dihitung kasar apabila hutang Indonesia Rp. 1.695 triliun dibagi dengan jumlah penduduk indonesia 250 juta jiwa, maka setiap orang warga Indonesia berhutang sebanyak Rp. 6.780.000. Hutang yang sangat banyak tentunya. Maka tidak heran jika ada yang mengatakan Indonesia sebagai negara yang sangat miskin. Selain itu berdasarkan politikana.com  jumlah penduduk Indonesia miskin yang pengeluaran per/hari nya Rp. 11.687 ada 103.140.000.000 jiwa atau 130,14 juta.. Bukan main memang dan inilah fakta yang ada. :(

Di sisi lain meskipun Indonesia terus menerus mendapat berbagai permasalahan baik itu krisis ekonomi, bencana alam dan perseturuan, berdasarkan studi oleh Ipsus Global, Indonesia adalah negara paling bahagia sedunia. "Hasil survei Ipsos Global yang diterbitkan awal Februari lalu, yang dikutip oleh majalah Time, Kamis 1 Maret 2012, menitikberatkan pada kategori "bahagia" dan "sangat bahagia." Melibatkan 18.687 responden dewasa dari 24 negara dunia, Indonesia masuk dalam posisi teratas dalam kategori negara yang sangat berbahagia " (vivanews.com).

Wah, ini merupakan sesuatu yang perlu diteliti kembali. Kiranya apakah yang membuat Indonesia menjadi negara paling bahagia sedunia? Lantas negara-negara yang masuk ke dalam kategori 10 negara terkaya dengan pendapatan perkapita paling tinggi seperti Qatar, Luxemberg, AS, Singapura, Belanda, Swiss, dan yang lainnya kenapa tidak menempati posisi teratas dalam kategori negara paling bahagia? Kenapa malah Indonesia yang menempati rangking pertama?

Kebahagiaan Bukan Bersumber dari Materi
Kebahagiaan adalah anugerah dari Allah SWT Yang Maha Pemberi Rizki sehingga materi tidak dapat menjadi indikator seberapa bahagia suatu masyarakat di sebuah negara. Sekalipun Indonesia yang terkenal banyak hutang, negara yang banyak warga miskinnya tetapi jika mereka ditanyakan bahagia atau tidak ya tergantung dari masa lalu hidup masyarakatnya dan bagaimana pemahaman tentang suatau kebahagiaan itu sendiri. Ada yang bilang kalo kita orang Indonesia sekarang mah sudah "bagja" alias bahagia sejahtera karena sekarang sudah lebih baik dari zaman orang tua kita dulu. Dulu orang tua kita boro-boro untuk sekolah, untuk makan enak pun susahnya minta ampun apalagi di masa penjajahan Belanda selama 350 tahun. Gak kebayang deh gimana susahnya.. :(

Rakyat Indonesia Selalu Untung
Selain itu juga, watak orang Indonesia itu selalu memandang positif dari keadaan seburuk apapun. Katakan saja orang Sunda misalnya selalu berkata "untung". Kalo ketabrak dan kakinya patah, "Masih untung orang yang nabrak mau tanggung jawab jadi gak perlu bayar biaya rumah sakit deh". Kalo ditabrak tapi gak tanggung jawab, "Masih untung aja ada Jamkesmas jadi bayar rumah sakitnya gratis deh". Kalo ditabrak gak tanggung jawab dan gak punya Jamkesmas, "Masih untung aja orangnya meninggal jadi gak perlu dibawa ke rumah sakit deh". Loh :-)

Teu Olo-Olo
Kemudian orang indonesia itu "Teu Olo-Olo" artinya tidak memiliki keinginan yang terlalu bermuluk-muluk. Bisa jadi kenapa Indonesia masuk ke dalam kategori Negara Paling Bahagia Sedunia oleh Ipsus Global karena masyarakat kita tidak terlalu banyak keinginan yang muluk-muluk. "Yang penting sudah bisa makan aja sudah alhamdulillah", begitulah kita. Rata-rata orang Indonesia biasanya suka berkata seperti itu. Sehingga jika warga AS meskipun sudah punya rumah mewah bertingkat dan mobil empat mengkilap saat ditanya, "bahagia atau tidak? " Kemungkinan mereka akan menjawab, "tidak bahagia". Kenapa? Bisa jadi karena masih banyak keinginan mereka yang menumpuk seperti ingin mempunyai bisnis yang melejit, ingin keliling dunia, ingin menjadi orang terkaya dan sebagainya. Jadi, banyak keinginan dan tidak pernah puas dengan yang sudah diraih bisa jadi membuat mereka tidak pernah bahagia. Sebaliknya, sedikit keinginan dan banyak bersyukur bisa menjadi faktor utama Indonesia menjadi negara paling bahagia sedunia.
Bagaimana menurut Anda?
Salam

Saepul Gen's


Jadilah Gelas Kosong, Jadilah Pembelajar Sejati :)

Ibarat air yang mengalir deras dari hulu tentu harus ada daerah yang luas dan dalam di hilir agar air bisa berkumpul di satu tempat. Itulah perumpamaan ilmu yang disampaikan oleh guru kita saat beliau mengajar di kelas. Ilmu atau pelajaran yang diutarakan oleh guru harus dipahami oleh muridnya dengan baik. Sedangkan hal itu adalah mustahil jika kita sendiri tidak mempersiapkan ruang yang cukup di otak untuk menyerap berbagai ilmu tersebut. Lalu bagaimana caranya supaya ilmu yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh otak dengan baik bahkan maksimal?

Insya Allah, gampang. Caranya, jadilah gelas kosong ! Maksud saya bukan meminta jin lampu ajaib untuk merubah Anda menajdi gelas yang kosong dengan abah kadabrak nya tetapi Anda harus berfikir bahwa otak Anda saat akan menerima ilmu sedang dalam keadaan kosong melompong. Ibarat sebuah teko yang menuangkan air ke dalam gelas yang kosng tentu air akan diam di dalam gelas. Berbeda dengan teko yang menuangkan air ke dalam gelas yang penuh maka tentu air itu akan tumpah. Ini diibaratkan dengan kita pada saat belajar. Kita tidak boleh merasa sudah tahu karena merasa sudah pintar. Jika kita berfikir seperti itu, alih-alih pelajaran yang disampaikan oleh guru tidak akan diterima oleh otak. Kenapa? Tentunya otak kita saja sudah sibuk mengingat-ngingat informasi masa lalu bagaimana menyerap informasi yang baru sehingga mustahil ilmu yang sedang dipelajari bisa tersimpan oleh otak. Itulah alasannya kenapa kita perlu sekali untuk menjadi gelas kosong.

Manfaat Menjadi Gelas Kosong
Dengan menjadi gelas kosong, kita akan melatih sifat 'tawadhu' yakni rendah hati dengan ilmu yang kita miliki. Kita akan merasa sangat membutuhkan ilmu dari guru kita sehingga semua informasi yang disampaikan dapat diserap oleh otak dengan maksimal.

Kita juga akan lebih konsentrasi sehingga guru akan lebih bersemangat untuk menyampaikan ilmunya karena muridnya menyimak ucapannya dengan seksama.

Selain itu ilmu kita akan semakin bertambah namun tidak meluap di otak. Jangan khawatir jika Anda berfikir menjadi gelas kosong Anda akan kehilangan  ilmu Anda. Anda tidak perlu khawatir, karena sebenarnya saat Anda merasa tidak tahu dan ingin tahu tentang sesuatu secara tidak langsung ruang penyimpanan memori Anda seakan-akan bertambah kapasitasnya dan ilmu yang disampaikan insya Allah dapat diterima dan dipahami tanpa mengurangi ilmu yang sudah dimiliki. 

Tidak percaya? Yuk kita coba dari sekarang!
Menjadi Gelas Kosong = Menjadi Manusia Tawadhu dan Pembelajar Sejati. :)
Salam

Saepul Gen's